Ketua KKI, David Tobing, menegaskan absennya regulasi masa pakai galon guna ulang adalah celah berbahaya bagi konsumen. “Barang konsumsi pasti ada usia pakainya. Anehnya, di galon guna ulang justru tidak tercantum masa kedaluwarsanya,” ungkap David. Ia menambahkan, galon seharusnya dibatasi maksimal 40 kali pakai. “Kalau satu minggu dipakai sekali, usia maksimum galon itu hanya satu tahun,” jelasnya.
KKI juga mendesak pemerintah untuk segera membuat regulasi yang jelas terkait batas usia pakai dan pelabelan peringatan BPA pada galon guna ulang. Dengan sekitar 40% penduduk Indonesia mengonsumsi air minum dari galon, potensi paparan BPA dinilai bisa menjadi ancaman kesehatan massal jika tidak segera ditangani.
0 Komentar